BANGKINANGKOTA(RakyatTimes.id) – Kembali terjadi dugaan pemukulan oleh oknum guru terhadap siswa di dunia pendidikan Kabupaten Kampar. Oknum Guru UPT SDN 005 Langgini Bangkinang Kota mata pelajaran PJOK.
Oknum Guru PJOK tersebut bernama Ade Candra Yeti, Saat dikonfirmasi awak media melalui telepon selulernya menyampaikan bahwa dirinya tidak ada melakukan pemukulan terhadap siswa kelas 2 di UPT SDN 005 Langgini.
“Itulah saya tadi disampaikan guru olahraga kelas 5 dan 6, kemudian saya jelaskan bahwa saya tidak ada memukul kepala anak. Ga mungkinlah seorang guru memukul kepala seorang anak,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Sabtu (2/9/2023).
Kemudian, Ade menyebut dirinya mengajar mata pelajaran PJOK/olahraga dan tidak pernah melakukan pemukulan kepala siswa.
“Apalagi saya mengajar olahraga dengan kelas 2. Saya tidak pernah memukul kepala anak, saya juga ingin tahu siapa yang mengatakan begitu. Seingat saya pak, saya tidak pernah melakukan itu,” tutur Ade.
Kepada media, Ade mengatakan bahwa dirinya hanya memberikan hukuman berdiri kepada siswa yang tidak membawa LKS.
“Siswa kelas 2, saya hukum yang saya suruh berdiri yang tidak memiliki buku LKS. Hanya berdiri saja yang saya berikan untuk 1 jam pelajaran. Tidak ada pemukulan, saya rasa tidak ada,” tutupnya.
Pengakuan guru tersebut berbeda jauh dari pernyataan wali murid. Beberapa orang wali murid sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut. Mereka sangat kesal ketika mendengar pengakuan dari anaknya yang mendapat perlakuan kurang wajar bahkan ada sampai muka si anak terlihat memar.
“Kok kayak gini guru sekarang ya, pulang-pulang muka anak memar,” kata wali murid tersebut.
Menurutnya, seharusnya pihak sekolah harus kasih info ke wali murid dan meski pun ada anak yang salah tidak boleh dengan kekerasan.
Pengakuan lain juga didapat dari murid kelas II. Kepada orang tuanya, ia mengaku mendapat hukuman karena tidak membawa LKS saat mata pelajaran PJOK, Jumat (1/9/2023) kemarin.
“Dari pengakuan anak saya, ia mengaku kepala dan tangannya dipukul oleh gurunya. Tentunya sebagai orang tua saya tidak terima anak saya mendapat perlakuan seperti ini,” kata wali murid yang tidak mau menyebutkan namanya itu.
Ia berharap kepada Kepala Sekolah agar mengambil sikap atas kejadian ini supaya tidak terjadi lagi kejadian-kejadian pemukulan terhadap siswa didalam dunia pendidikan.
Sementara itu, Kepala Sekolah UPT SDN 005 Langgini saat dikonfirmasi menyebut pihak sekolah belum mengetahui hal ini.
“Pihak sekolah tidak mengetahui, dan saya tidak nampak, ini baru dapat beritanya. Nanti saya coba panggil guru yang bersangkutan,” ujarnya.***
Ikuti Kami di Halaman FACEBOOK RAKYAT TIMES dan TELEGRAM RAKYAT TIMES untuk mendapatkan informasi terupdate
***
Dapatkan info berita terbaru via Group Whatsapp RAKYAT TIMES
***
Ikuti INSTAGRAM RAKYAT TIMES untuk mendapatkan informasi terbaru dalam Gambar.


