Kaum Muda LGBT

RakyatTimes.id – Kaum muda lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) memiliki kebutuhan medis dan kesehatan mental yang unik. Paparan stigma seperti penolakan keluarga dikaitkan dengan hasil kesehatan mental yang merugikan yang merupakan sumber penting morbiditas dan mortalitas pada populasi ini. Ini termasuk depresi, kecemasan, penyalahgunaan zat, bunuh diri, dan perilaku berisiko yang memediasi paparan virus imunodefisiensi manusia dan infeksi menular seksual. Tradisi agama dan/atau spiritual yang berbeda memiliki keyakinan dan sikap yang berbeda tentang orang-orang LGBT. Ini bisa menjadi faktor yang mempengaruhi risiko remaja mengalami stigma. Tantangan perkembangan unik lainnya dari remaja LGBT, seperti konflik integrasi dan pengungkapan identitas, juga dapat dipengaruhi oleh faktor agama/spiritual. Pendeta perawatan kesehatan dapat berkolaborasi dengan dokter untuk mendukung kesehatan mental dengan membantu remaja dan keluarga LGBT mengintegrasikan agama dengan aspek identitas lainnya, mengurangi stigma berbasis agama, dan mendukung keterhubungan keluarga.

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA LGBT

1. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan bisa memicu terjadinya LGBT, misalnya saja karena salah pergaulan. Dalam berteman, sudah selayaknya kita “memilih” teman yang memiliki perilaku baik. Ketika seseorang berteman dengan orang yang termasuk LGBT, ada kecenderungan dia akan ikut menjadi anggota LGBT disebabkan faktor pengaruh teman. Jadi, lingkungan dan kebiasaan menjadi faktor pemicu paling besar terjadinya LGBT di Indonesia. Adanya pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia juga bisa menyebabkan penyimpangan perilaku ini terjadi.

2. Faktor keluarga

Jika seorang anak mengalami kekerasan di lingkungan keluarganya, hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan dia menjadi LGBT. Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang mendapatkan perlakukan kasar dari ayah atau saudara laki-lakinya akan berpikir untuk membenci lawan jenisnya. Alhasil, dia memilih untuk hidup sebagai LGBT karena pengalaman hidup yang tidak mengenakkan.

Oleh sebab itulah, peranan di dalam keluarga sangat penting. Kehangatan dan keharmonisan keluarga akan mendorong anak untuk tumbuh normal dan wajar. Selain itu, jika kedua orang tua memberikan pendidikan agama dan moral yang baik, hal ini akan membentengi seseorang untuk menyimpang menjadi LGBT.

3. Faktor Genetik

Kemudian, faktor penyebab LGBT bisa terjadi ialah karena faktor genetik. Maksudnya ialah penyimpangan seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual ataupun Transgender bisa terjadi karena adanya riwayat keturunan dari anggota keluarga sebelumnya.

Dalam tubuh manusia, kromosom seorang laki-laki normal ialah XY dan perempuan yaitu XX. Namun, di kehidupan nyata, bisa ditemukan bahwa seorang laki-laki memiliki kromosom XXY. Kelebihan kromosom ini bisa menyebabkan dia memiliki perilaku menyerupai seorang perempuan.

CARA MENCEGAH LGBT

Caranya antara lain sebagai berikut ini:

1. Menjaga pergaulan

2. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. Orang tua harus aktif dalam hal ini.

3. Diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-sekolah

4. Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak menyebar semakin parah.

5. Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari aturan agama.

Dengan hal-hal tersebut, diharapkan LGBT dapat dicegah dan penyebarannya tidak semakin luas. LGBT merupakan suatu masalah kejiwaan yang perlu ditangani oleh semua pihak baik dari pelaku maupun lingkungan sekitar. Dengan adanya kerja sama yang baik, bukan tidak mungkin masalah LGBT yang menjadi kontroversi ini bisa diatasi dengan baik.

Penulis: Kusniawati, Mahasiswi BKI UIN Suska Riau

***

Ikuti Kami di Halaman FACEBOOK RAKYAT TIMES dan TELEGRAM RAKYAT TIMES untuk mendapatkan informasi terupdate
***
Dapatkan info berita terbaru via Group Whatsapp RAKYAT TIMES
***
Ikuti INSTAGRAM RAKYAT TIMES untuk mendapatkan informasi terbaru dalam Gambar.