KAMPAR(RakyatTimes.id) – Seluruh masyarakat Kabupaten Kampar terutama Kecamatan Bangkinang Kota, Bangkinang Seberang, Salo, Kuok, dan kecamatan lainnya merayakan Tradisi Aghi Ayo Onam atau Hari Raya Enam yang rutin dilakukan setiap tahunnya, ditahun ini Aghi Ayo Onam jatuh pada hari Sabtu tanggal 29 April 2023.
Penjabat Bupati Kampar Dr.H.Kamsol,MM mendampingi Gubernur Riau Drs.H.Syamsuar,M.Si melepas masyarakat yang mengikuti prosesi Hari Rayo Enam (Aghi Ayo Onam) atau Hari Raya Zorah (Ziarah Kubur) di Dusun Uwai Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang.
Tampak Kamsol beserta rombongan ikut serta berjalan kaki menuju pemakaman untuk melakukan Ziarah Qubur dan memanjatkan doa.
Turut hadir Staf Ahli Gubernur Riau Yurnalis Basri, Ketua DPRD Kampar M.Faisal,ST, Pj Sekda Kampar Ir.H. Azwan,M.Si, Kapolres Kampar AKBP Didik Priyo Sambodo, Dandim 0313/KPR Arh Mulyadi, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat Bangkinang Darusmar, Kades Muara Uwai Edi Akmal serta masyarakat Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Riau Drs.H.Syamsuar, M.Si mengucapkan selamat merayakan Aghi Ayo Onam kepada seluruh masyarakat di kecamatan Bangkinang.
“Semoga kita semua dapat menjaga ketakwaan kita dan kita termasuk golongan orang orang yang menang,” ucapnya.
Syamsuar juga menyampaikan bahwa Hari Raya Onam atau (Ziarah kubur) ini sudah tradisi turun temurun dan perlu terus di lanjutkan. Selain berkumpul dengan keluarga juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat Kampar, yang pulang kampung dari berbagai daerah, Tujuan Hari Raya Onam ini juga untuk mendoakan Arwah – Arwah para pendahulu kita.
“Bahkan ada juga warga Kampar yang dari Malaysia dan negara tetangga sengaja datang untuk menghadiri ziarah kubur, yang sekaligus menjadi hari raya enam di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar”.
Syamsuar berharap Perayaan Hari Raya Onam ini menjadi ajang Promosi Wisata Religi di Provinsi Riau Khususnya di Kabupaten Kampar.
Sementara itu, Pj. Bupati Kamsol Dalam sambutan dan pengarahan manyampaikan bahwa Ini suatu kebanggaan bagi Masyarakat Kabupaten Kampar, dimana kentalnya rasa persaudaraan dan kekompakan masyarakat Kampar dalam mengekspresikan rasa syukur kepada Allah Swt dalam merayakan Ziarah Kubur Hari Raya Enam atau “Aghi Ghayo Onam” yang sangat religius ini.
“Pemerintah Kabupaten Kampar terus berupaya mendukung dan mengapresiasi pelestarian nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat. Untuk itu saya selaku Pj Bupati Kampar mengucapkan Selamat merayakan Hari Enam atau “Aghi Ghayo Onam”, minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir batin,” ujarnya.
Kamsol berharap agar momen ini benar-benar mampu mengantarkan tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai agama, akhlak mulia, kebersamaan dan kasih sayang dan terus saling peduli demi terciptanya tatanan masyarakat yang berharkat dan bermartabat, sejahtera dan berkeadaban di bawah naungan rida, maghfirah, dan kasih sayang Allah SWT.
Ditempat terpisah di Kecamatan Salo juga menggelar Aghi Ayo Onam atau juga disebut Aghi Ayo Zorah, salah satunya di Desa Salo Timur.
Tampak Anggota DPRD Kampar Fraksi PPP, Said Abdullah didampingi Kades Salo Timur serta kaum laki-laki masyarakat Salo Timur berbondong-bondong dari pagi hingga siang berjalan kaki di berbagai tempat pemakaman umum yang ada di Salo Timur.
Kades Salo Timur, Tukiran menyebut bahwa kegiatan ini setiap tahunnya dilakukan oleh masyarakat Salo Timur.
“Ziarah kubur ini mengingatkan kita akan kematian bahwa setiap yang bernyawa pasti akan menghadap Allah SWT,” ujarnya.
Tukiran juga mengatakan kegiatan ziarah kubur ini memperkuat tali silaturahmi antar sesama umat islam di Desa Salo Timur.
Untuk diketahui, Aghi Ayo Onam ini dilaksanakan setiap 8 Syawal. Terlebih dahulu melakukan Puasa Sunnah enam hari yang dihitung usai 1 Syawal atau setiap tanggal 2 Syawal, sehari usai hari raya idul Fitri.
Berbeda dari yang lain, Aghi Ayo Onam justru lebih meriah dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kampar di banding Hari Raya Idul Fitri. Karena tradisi ini merupakan hari raya paling sakral, Masyarakat Kampar selalu setia menanti momen Ayi Ayo Onam ini.
“Ayo Zorah” atau Ziarah Kubur
Aghi Ayo Onam atau juga disebut Ayo Zorah atau ziarah kubur merupakan laki-laki yang ada dikampung tersebut berbondong-bondong melaksanakan ziarah kubur berjalan kaki dari pagi hingga siang hari ke pemakaman-pemakaman yang ada di kampung tersebut. Mendoakan kerabat sanak saudara yang telah menghadap ke sang pencipta Allah SWT.
Saat berziarah kubur, sesama masyarakat akan bertemu di jalan menuju pemakaman. Saat bertemu itulah menjadi momen untuk saling bermaaf-maafan dan bercengkrama.
Ziarah Kubur ini didasari tradisi agama dan kearifan lokal masyarakat Kampar, disisi tradisi agama, ziarah kubur adalah salah satu ibadah yang dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW, karena dengan memberikan doa kepada orang-orang yang telah meninggal dunia, masyarakat Kampar percaya dapat memberikan perlindungan dalam kehidupan, dan dengan berziarah kubur, kita akan lebih mengingat mati dengan demikian dapat meningkatkan keimanan kepada Allah seolah-olah kita akan mati besok.
Sedangkan dari kearifan lokal atau tradisi adat istiadat, ziarah kubur ini merupakan suatu kebiasaan (tradisi) yang menjadi Wisata Religi di Kabupaten Kampar yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
Pada masanya, orang tua-tua kita dahulu, meskipun sedikit pendidikan ilmu agamanya tapi kuat dalam pengamalannya. Praktek puasa enam hari yang dimulai tanggal 2-7 Syawal tersebut memang mereka lakukan.
Orang-orang tua kita dahulu memahami betul bahwa puasa enam hari pada bulan Syawal sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW karena keagungan pahala dan besarnya ganjaran yang disiapkan Allah SWT bagi mereka yang melaksanakan ibadah ini. Umat Islam yang melaksanakan puasa Syawal akan diganjar pahala, seakan-akan ia berpuasa selama setahun penuh.
Keutamaan puasa enam hari pada bulan Syawal diterangkan dalam hadis riwayat dari Abu Ayyub Al-Anshari: “Siapa saja yang puasa Ramadan, kemudian mengiringinya dengan 6 hari dari Syawal, seperti berpuasa setahun penuh,” (HR. Tirmidzi).
Keutamaan lain dari puasa enam hari pada bulan Syawal juga dijelaskan dalam hadis riwayat dari Ibnu Umar, ia berkata Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang menjalankan puasa Ramadan dan menyertai dengan puasa enam hari pada bulan Syawal maka keluar dosa-dosa dari dirinya seperti dia baru dilahirkan oleh ibunya,” (HR. Thabrani).
Di Ayi Ayo Onam ini masyarakat tertentu Kabupaten Kampar membuat beraneka ragam wisata kuliner makanan yang ada pada zamannya, seperti lomang, sari kayo, palito daun, katupek dan lain sebagainya.
Ajang Pererat Silahturahmi
Tidak hanya itu, Aghi Ayo Onam ini juga dapat mempererat hubungan diantara sesama kaum kerabat sanak saudara,teman, kawan lama, yang pulang dari perantauan dikampung halamannya.
Masyarakat dari perantauan selalu pulang di hari ini, meski pada Lebaran pertama tidak pulang kampung. Bahkan, muncul istilah lebih baik tidak ada pada hari pertama Lebaran dari pada tidak hadir saat Hari Raya Ziarah Kubur.
Makan Bajambau
Aghi Ayo Onam ini terdapat dipenghujung ziarah kubur yang dikenal dengan “Makan Bajambau” yang artinya warga makan bersama-sama disuatu tempat, (biasanya disurau,ataupun dibalai adat) sebelum masuknya waktu shalat Zuhur.
Makan Bajambau ini diharapkan untuk memperat hubungan kekerabatan antar masyarakat dan saling mengenal satu sama lain. Karena beberapa ada yang hidup diperantauan jadi jarang bertemu dan bahkan ada yang tidak saling mengenal.
Sehari sebelum acara, ibu-ibu sudah membuat berbagai masakan yang akan dihidangkan keesokan harinya. Mereka memasak aneka makanan di rumah masing-masing, makanan yang dihidangkan tersebut nasi dan lauk pauk.
Uniknya, nasi dan lauk pauk nantinya dibawa dengan menggunakan dulang atau talam yang ditaruh di atas kepalanya atau bahasa di Kampar “Dijujuong”. Satu jambau itu biasanya disantap empat sampai lima orang.
Dulang yang disebut Ughang Ocu, itu biasa digunakan sebagai tempat hidangan makanan pada acara adat. Penutupnya pun unik, yaitu menggunakan tudung yang terbuat dari pelepah pinang yang dicat merah warna warni.
Mari kita jaga dan lestarikan adat istiadat Kabupaten Kampar, agar anak cucu nantinya dapat merasakan dan juga memberikan perlindungan dari kemusnahan atau kerusakan warisan tradisi adat istiadat kita ini.
Ikuti Kami di Halaman FACEBOOK RAKYAT TIMES dan TELEGRAM RAKYAT TIMES untuk mendapatkan informasi terupdate
***
Dapatkan info berita terbaru via Group Whatsapp RAKYAT TIMES
***
Ikuti INSTAGRAM RAKYAT TIMES untuk mendapatkan informasi terbaru dalam Gambar.