BANGKINANGKOTA(RakyatTimes.id) – Pemerintah Daerah terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan produksi karet di Kabupaten Kampar. Walau karet sering diterpa isu gejolak anjloknya harga karet yang membuat petani menjerit, namun tentunya berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani karet.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar Syahrizal melalui Kepala Bidang Usaha Tani Nuraini, SP. M.Si kepada wartawan di Bangkinang Kota, Senin (27/2/2023).
“Kita selalu berupaya meningkatkan hasil karet di Kampar, kita membantu dongkrak produksi karet dengan cara membentuk kelompok-kelompok usaha bersama dalam pemasaran karet di daerah,” pungkasnya.
Dikatakan Nuraini, dengan adanya kelompok bersama ini, harga karet di petani tidak terlalu mengalami penurunan dari harga pabrik.
“Kelompok bersama petani karet ini sudah banyak melakukan berbagai cara penjualan, ada yang langsung menjual ke pabrik dan ada pula yang langsung dijemput oleh pihak pabrik ke pasar petani yang dikelola oleh kelompok bersama tersebut,” ungkap Nuraini.
Dirinya mengatakan bahwa kelompok bersama yang berada di XIII Koto Kampar menggelar lelang harga karet secara langsung.
“Disitulah mereka langsung melakukan negosiasi dengan pihak pabrik agar mendapatkan harga yang lebih baik,” ujarnya.
Lebih lanjut Nuraini menyebut, biasanya disana itu ada sekitar 13 ton perminggu, tetapi karena cuaca yang tidak menentu beberapa waktu ini di Kampar, sehingga produksi karet menurun, hanya 7-8 ton perminggunya dengan harga mencapai 9.500 sampai 9.800 tergantung kualitas Bahan Olahan Karet (Bokar).
Kepada media, Nuraini menuturkan bahwa Petani karet di Kampar di tahun 2022 sudah mendapatkan bantuan dari Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) RI melalui kelompok bersama.
“Bantuan tersebut yaitu bantu pasca panen karet, seperti pisau sadap, talang sadap, mangkok, ring, serta cairan pembeku lateks. Terdapat 9 kelompok yang sudah mendapat cairan pembeku lateks dari Ditjenbun,” ungkapnya.
Adapun 9 kelompok tersebut adalah KUB Karet Mandiri Desa Pulau Sarak, KUB Sarikat Jaya Desa Sungai Jalau, KUB Karet Lestari Desa Koto Tibun, KUB Prima Tani Desa Pulau Rambai, Kelompok Tani Imbo Bonca Desa Koto Tuo Barat, Kelompok Tani Sungai Putih Karet Jaya Desa Tanjung Berulak, KUD Semangat Basamo Desa Sungai Tonang, KUD Tunas Harapan Desa Naga Beralih, serta KUD Berkah 1 Desa Pongkai Istiqomah.
“Bantuan yang diberikan dimaksudkan untuk memacu semangat pekebun agar pengolahan pascapanen karet (lateks) menjadi lebih berkualitas sesuai standar nasional,” tutup Nuraini.(MRA)
Ikuti Kami di Halaman FACEBOOK RAKYAT TIMES dan TELEGRAM RAKYAT TIMES untuk mendapatkan informasi terupdate
***
Dapatkan info berita terbaru via Group Whatsapp RAKYAT TIMES
***
Ikuti INSTAGRAM RAKYAT TIMES untuk mendapatkan informasi terbaru dalam Gambar.