Apakah Wajar Merasakan Stress pada Masa Dewasa Awal? Yuk Kenali Dirimu!

Masa dewasa awal adalah istilah yang kini digunakan untuk menunjuk masa transisi dari remaja menuju dewasa. Rentang usia ini berkisar antara 18 tahun hingga 25 tahun, masa ini ditandai oleh kegiatan bersifat eksperimen dan eksplorasi (Santrock, 2011). Pada masa dewasa awal ini, individu mengalami perubahan dalam berbagai aspek dirinya, seperti emosi, perilaku, kognitif dan sosial.

Perubahan yang dialami oleh individu dalam masa dewasa awal dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yaitu, fisik dan diri individu itu sendiri.

Sedangkan faktor eksternal, yaitu lingkungan, masyarakat dan teman sebaya (Putri, 2018). Kedua faktor ini sejatinya tidak terlepas dalam perubahan yang dialami individu ketika ia menghadapi permasalahan dalam kehidupan di masa dewasa awal.

Permasalahan yang umum dialami individu pada masa dewasa awal salah satunya adalah stres. Menurut McGrath dari Weinberg dan Gould (2003:81), stres terjadi pada individu yang tidak seimbang dengan apa yang diinginkannya atau tidak terpenuhi kebutuhannya secara jasmani maupun rohani.

Stres yang dialami individu pada masa dewasa awal biasanya muncul dalam hal penyesuaian diri, pemikiran berlebihan (overthinking) dan merasa banyak tanggung jawab. Pada saat individu merasa stres, terkadang ia tidak mengetahui bahwa stres yang ia alami itu adalah hal yang wajar dan normal terjadi pada fase dewasa awal. Penting bagi individu untuk mengenali dirinya serta mempersiapkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Oleh karena itu, setiap individu yang memasuki masa dewasa awal, perlu mengetahui bahwa stres yang dialami merupakan proses memahami diri sendiri.

Nah, untuk memahami dan mengenali diri sendiri, individu perlu mengelola stress dengan baik. Berikut ini tips untuk mengelola stres yang dapat dilakukan menurut salah satu Psikolog Delvi Pardian, M. Psi., Psikolog :

• Menulis buku diary

• Art terapi (menjahit, melukis, menyusun puzzle)

• Meyiapkan “safe place”

Selain itu, menurut susatyo yuwono (2010), cara mengelola stres dalam islam dapat dilakukan dengan meningkatkan spiritual seperti:

• Ikhlas

• Sabar

• Sholat

• Bersyukur

• Berserah diri

• Doa

• Dzikir

Strategi ini juga diungkapkan dalam versi ahli psikologi seperti relaksasi, berpikir positif, dan mengatur waktu. Jadi, ketika individu merasakan stres di masa dewasa awal ini, tidak perlu terburu-buru untuk menghilangkan stres tersebut, tetapi cobalah untuk melewatinya dengan berbagai kegiatan yang positif. Perasaan setiap individu itu valid dan nyata, oleh karena itu tidak apa-apa jika merasakan stres. Hal itu normal dan setiap individu layak bahagia.

Referensi : Putri, A. (2018). Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas Perkembangannya. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling (2019), 3(2), 35-40. https://doi.org/10.23916/08430011 Sukadiyanto. Stress dan Cara Menguranginya. Cakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1

Susatyo yuwono. Mengelola Stres Dalam Perspektif Islam Dan Psikolog, PSYCHO IDEA,

Tahun 8 No.2, Juli 2010.

Oleh: Aisyah Septahajuti Laila, Mutiara Elsyaheda, Arifati Ilma Lubis