RakyatTimes.id – Perilaku penyimpangan seksual diantaranya lesbian, gay, biseksual dan transgender atau dikenal dengan sebutan LGBT sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Penyebab dari perilaku penyimpangan seksual LGBT yaitu salah satunya dikarenakan trauma psikologis atau trauma yang terjadi di masa lalu.
Perilaku menyimpang adalah perilaku individu yang dianggap masyarakat tidak memiliki kaidah, norma, nilai etika yang berlaku serta pelanggaran, kenakalan, kejahatan dan anti sosial (Hisyam, 2018). Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku penyimpangan adalah proses sosialisasi, proses belajar, ketegangan antara struktur sosial budaya, ikatan organisasi yang diikuti salah dan status ekonomi.
Trauma psikologis atau PTSD (post traumatic stress disorder) adalah kondisi yang diakibatkan oleh suatu peristiwa traumatik baik bersifat spontan maupun mengancam fisik atau psikis sehingga dapat menimbulkan kurangnya rasa nyaman, aman, mampu dan harga diri renda pada penderita
Terdapat beberapa faktor akibat seseorang mengalami perilaku penyimpangan seksual, diantaranya ketidakefektifan komunikasi keluarga seperti perceraian, orangtua bertengkar didepan anak, peran keluarga yang kurang bersosialisasi dan rendahnya nilai spiritual, hal tersebut memungkinkan seorang anak mudah masuk ke dunia LGBT karena kurangnya peran keluarga untuk membetuk karakter pada anak. Selain dari faktor biologis, ada beberapa yang dikarenakan oleh trauma psikologis seperti trauma pelecehan seksual masa lalu, patah hati, dan hubungan tidak baik dengan keluarga.
Hubungan trauma psikologis dengan perilaku penyimpangan seksual LGBT berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Afritayeni dan Anggraini (2019) dengan judul “Hubungan trauma seksual, status ekonomi dengan perilaku seksual beresiko gay dan LSL” menjelas kan bahwaPengalaman trauma yang menyebabkan seseorang mengalami homoseksual misalnya pernah diejek, dihina dan disakiti. Segala sesuatu yang terjadi dimasa lampau seperti trauma diwaktu kecil akan terus tersimpam di memori seseorang sehingga akan mempengaruhi tingkah lakunya dan menyebabkan seseorang mengalami perilaku penyimpangan pada masa dewasanya.
Penulis: Mauliddia Akbar, dari Jurusan Bimbingan Konseling Islam UIN Suska Riau
Ikuti Kami di Halaman FACEBOOK RAKYAT TIMES dan TELEGRAM RAKYAT TIMES untuk mendapatkan informasi terupdate
***
Dapatkan info berita terbaru via Group Whatsapp RAKYAT TIMES
***
Ikuti INSTAGRAM RAKYAT TIMES untuk mendapatkan informasi terbaru dalam Gambar.